MOTOR SINKRON
MOTOR AC - SINKRON
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja
pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus
searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan
oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim
yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah:
1. Rotor
Perbedaan utama antara motor
sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada
kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab
medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau
arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila
dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
2. Stator
Stator menghasilkan medan
magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Gambar
Motor Sinkron.
A.
Prinsip Kerja Motor AC sinkron
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi,
motor sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan
karenanya membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk
memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan
putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke
titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan putar, maka
tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan berhenti. Motor sinkron
bukanlah self-starting motor karena torque hanya akan muncul ketika
motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor memerlukan peralatan
untuk membawanya kepada kecepatan sinkron.
Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan yang
ditempatkan pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk
mensuplai arus kepada rotor.
Prinsip Motor
Sinkron secara umum :
-
Belitan medan terdapat pada rotor
-
Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC )
membangkitkan fluksi medan putar stator (Bs) dan suplai listrik
searah (DC) membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor berputar karena
terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator dan medan rotor.
Namun dikarenakan tidak adanya torka-start pada rotor, maka motor sinkron
membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga kecepatan sinkron agar
terjadi coupling antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).
Penyalaan Motor Sinkron
Sebuah
motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu. Ketika
motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC
diberikan kepada belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai
generator dc dan memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang
boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan
dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang di
hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi
hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan
motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor hingga
mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque. Seperti diketahui, rotor
motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada
kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load),
garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis
(gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub
rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada
perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque
.
Gambar sudut torque (torque angle)
Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana
rotor ditarik keluar dari sinkronisasi
, maka motor akan
berhenti. Harga maksimum torque sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan
sinkronisasi disebut pull-out torque.
A.
Kontruksi Motor AC Sinkron
Gambar Kontruksi Motor Sinkron
Seperti yang telah diulas diatas,
bahwa komponen penting dari motor sinkron adalah stator dan rotor, yang mana
komponen ini adalah komponen umum atau dasar pada sebuah motor.
Motor sinkron adalah motor ac yang memiliki
kecepatan konstan, namun kecepatan
dapat diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan frekuensi. Motor sinkron
secara khusus sangat baik digunakan untuk kecepatan rendah. Kelebihan dari motor
sinkron ini antara lain, dapat dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading,
tidak ada slip yang dapat mengakibatkan adanya rugi-rugi daya sehingga motor ini
memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari motor sinkron adalah tidak mempunyai torka mula,
sehingga untuk starting diperlukan cara-cara tertentu. Bila metode starting telah dapat
dikembangkan kemudian hari, maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor
listrik yang lain.
A.
Rumusan matematis Motor AC sinkron
Motor
ini berputar pada kecepatan sinkron,
yang diberikan oleh persamaan berikut:
Ns
= 120 f / P
di mana :
Ns = kecepatan
serempak, dalam rpm
F = frekuensi daya AC
p = jumlah kutup per
lilitan phase
Slip dari motor AC dihitung dengan :
Di mana :
Nr = kecepatan putar, dalam rpm
S = slip normal, 0 sampai 1.
Sebagai contoh, sebuah motor dengan empat kutub beroperasi pada 60 Hz bisa
memiliki plat nama 1725 RPM pada beban penuh, sedangkan bila dihitung
kecepatannya 1800 RPM.
D.
Penggunaan Motor AC sinkron
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor.
E.
Proteksi Motor AC sinkron
Motor dapat menjadi
generator, apabila energi listrik dirubah menjadi energi mekanik disebut motor, tapi
apabila energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator. Jadi "di
atas kertas" motor itu bisa jadi generator,
tapi bila melihat fungsi dan konstruksinya akan berbeda, jadi dalam
keadaan khusus motor akan menjadi generator, atau generator menjadi
motor. Namun untuk mencegah hal tersebut dipasang proteksi khusus
agar motor tidak menjadi menjadi generator atau sebaliknya.
Ada banyak
metode kendali motor AC (motor induksi, motor sinkron) dengan kelebihan dan
kekurangannya. Namun secara umum metode ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
- Kendali Skalar (v/f Konstan)
- Kendali Berorientasi Medan (Field Oriented Control, FOC)
- Kendali Torsi Langsung (Direct Torque Control, DTC)
Overload Motor Protection
Overload Motor Protection, yang
dimaksud motor ini adalah electric motor yang oleh orang awam disebut dinamo.
Dan disini dikhususkan yang terjadi pada motor AC 3 phase. Fungsi dari motor
ini adalah sebagai penggerak atau untuk mengkonversi energi listrik menjadi
mekanik/ gerak seperti lift, conveyor, blower, crusher dll. Dalam dunia
industri saat ini peran yang dilakukan motor ini sangat vital. Untuk itu
proteksi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran suatu proses. Sistem
proteksi motor ini sudah lama dikenal dan berkembang seiring kemajuan
teknologi. Mulai dari penggunaan eutic relay, thermal, sampai elektronik.
Secara umum sistem kerja alat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan
thermal dan elektronik.THERMAL OVERLOAD.
Sesuai dengan namanya proteksi motor
ini menggunakan panas sebagai pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak
dipergunakan saat ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara
kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk
mempengaruhi bimetal. Nah , bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk
menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor starter
(baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus pada
dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki range adjustment misal TOR
dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya, kita membatasi arus dengan
TOR pada level 2,5 Amp saja.
ELECTRONIC OVERLOAD
Overload electronic ini mempunyai 2 karakteristik trip, INVERSE dan
DEFINITE. Inverse, ia akan bekerja seperti thermal overload. Perbedaannya
adalah kemampuannya untuk menggeser kurva trip. Jadi overload ini selain
mempunyai setting arus juga kecepatan trip atau class adjustment. Selain itu
dengan menggunakan rangkaian elektronik ia akan tidak mudah dipengaruhi suhu
sekitar serta akurasi lebih terjaga. Definite, bekerja dengan pembatasan yang
ketat. Dengan karakteristik ini, berapapun besar kelebihan beban ia akan trip
setelah mencapai waktu yang ditentukan. Misal seting overload pada 10 amp
dengan waktu trip 4 detik. Jika terjadi kelebihan beban lebih dari 10 amp
selama lebih dari 4 detik dia akan trip. Kecepatan trip ini tidak tergantung
besar arus overload (baik kecil atau besar sama saja).
Dengan menggunakan rangkaian
elektronik biasanya alat ini dilengkapi dengan fasilitas proteksi lain seperti
phaseloss protection, Lock Rotor Protection, Short Circuit Protection dll. Dengan gambaran tersebut di atas, maka kita bisa menentukan kebutuhan
overload protection yang diperlukan. Dan perlu di ingat bahwa, terbakarnya
motor tidak hanya karena terjadinya overload. Overload hanyalah salah satu dari
beberapa fakor penyebab terbakarnya motor. Seberapa tinggi tingkat proteksi
motor yang kita perlukan tergantung dengan prioritas kita. Tetapi, overload
protection tetaplah mutlak diperlukan dalam sebuah suatu sistem motor starter.
F.
Pengukuran Motor AC sinkron
Pembangkitan
Torka
- Interaksi antara medan putar stator (Bs) dan medan
rotor (Br) yang membangkitkan torka seperti terlihat dalam
persamaan berikut.
T = Bsx Bs(sin
δ)
- δ disebut sudut beban karena besarnya tergantung pembebanan. Pada
saat beban nol nilai δ=0. Jika dibebani, medan rotor tertinggal dari rotor
sebesar δ, kemudian berputar sama lagi. Beban maksimum tercapai pada δ=90o.
Jika beban dinaikkan terus melebihi batas itu, maka motor akan kehilangan
sinkronisasi dan akhirnya akan berhenti.
Pembangkitan
medan putar
· Pada
Motor sinkron 3 fasa, mengalir arus seimbang pada tiap fasa dengan beda sudut
fasa 120o
ia = Im sin ωt
ib = Im sin (ωt-120o)
ic = Im sin (ωt-240o)
Tiap
arus fasa membangkitkan ggm F yang merupakan fungsi sudut ruang ө seperti
ia à Fa.cos θ. Dengan Fa=Fm. sin
ωt
Maka
ggm F tiap fasa yang dibangkitkan
Fa = Fm sin ωt.cos θ
Fb = Fm sin (ωt-120o).cos (θ-120o)
Fc = Fm sin (ωt-240o) .cos (θ-240o)
Resultan
ketiga ggm, Fr=Fa+ Fb +Fc
Dan
jika kemudian disederhanakan dengan persamaan trigonometri akan diperoleh:
F(θ,t) =
3/2 Fm.cos (θ-ωt)
Yang
berarti resultan-mmf adalah medan putar sebagai fungsi dari ruang dan waktu,
seperti terlihat dalam gambar berikut:
G.
Karakteristik Motor AC sinkron
Gambar Model Motor Sinkron
(Model dan Diagram Fasor)
Pengaruh
Penguatan Medan
Ø Untuk membangkitkan fuksi
dibutuhkan daya reaktif yang bersifat induktif.
Ø Pada motor sinkron, ggm
dibangkitkan arus medan (DC) pada belitan rotor. Jika arus medan ini cukup,
maka motor tidak membutuhkan suplai energi reaktif dari sisi stator yang
bersumber dari jaringan listrik. Sehingga motor bekerja dengan faktor daya = 1.
Ø Jika penguatan arus medan
kurang, maka motor sinkron akan menarik daya reaktif yang bersifat induktif
dari sisi stator. Sehingga motor bekerja dengan factor daya(pf) terbelakang
(lagging). Artinya motor menjadi pembangkit daya reaktif yang bersifat induktif.
Ø Kebalikannya jika kelebihan
penguatan arus medan, maka motor sinkron akan menarik daya reaktif yang
bersifat kapasitif dari sisi stator. Sehingga motor bekerja dengan factor daya
(pf) mendahului (leading). Artinya motor menjadi pembangkit daya reaktif yang
bersifat kapasitif.
Kondensor Sinkron
Seperti
diuraikan di atas, jika motor sinkron kelebihan penguatan arus medan, maka
motor sinkron akan menarik daya reaktif yang bersifat kapasitif dari sisi
stator. Sehingga motor bekerja dengan factor daya (pf) mendahului (leading).
Artinya motor menjadi pembangkit daya reaktif yang bersifat
kapasitif. Sehingga motor sinkron dapat digunakan untuk memperbaiki factor
daya (pf). Dalam hal ini motor sinkron disebut Kondensor sinkron.
Karakteristik
Torka dan Sudut daya
Gambar diatas memperlihatkan bahwa Torka adalah fungsi sin δ,
dengan δ adalah sudut daya. Pada motor sinkron nilai δ negatif dan nilainya
positif pada generator sinkron. Torka maksimum dicapai pada δ= +/- 90o.
Jika melebihi batas itu, maka motor atau generator akan kehilangan stabilitas
dan sinkronisasi dan pada akhirnya akan berhenti.
TERIMAKASIH ARTIKELNYA SANGAT BAGUS DAN MUDAH DIPAHAMI
ReplyDelete