Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
a. Komponen
Motor induksi memiliki dua
komponen listrik utama (Gambar 1):
a. Rotor
Motor induksi
menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi.
b. Stator
Stator dibuat
dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini
dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi
geometri sebesar 120 derajat.
c. Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama :
- Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
- Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
d. Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron
disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha
untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam
prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada
“kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut
disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya
beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip
dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan
untuk menghitung persentase slip/geseran.
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
e. Hubungan antara beban,
kecepatan dan torque
Gambar 2 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga
fase dengan arus yang sudah ditetapkan. :
- Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (“pull-up torque”).
- Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun.
- Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
Karakteristik Motor Induksi
Motor Rotor Sangkar
Bila daya pertama kali diberikan
pada motor dalam keadaan diam, stator bereaksi sebagai lilitan primer
transformator dengan menghasilkan fluksi magnit yang berputar dengan kecepatan sinkron.
Rotor yang menjadi kumparan sekunder yang dihubung singkat, akan mengalir arus
sirkulai yang tinggi dan sebagai akibatnya arus start pada stator
juga tinggi.
Setelah rotor berputar searah
dengan putaran medan stator, selisih putaran antara rotor dengan medan putar
stator menjadi kecil, menyebabkan arus sirkulasi rotor turun dan arus stator juga
berkurang.
Hubungan antara arus stator dan
kecepatan putaran rotor ditunjukan pada gambar. arus sesaat pada rotor
dipengaruhi oleh frekuensi suplai, tahanan dan induktansi rotor adalah impedansi
rotor yang menjadi factor yang membatasi besarnya arus rotor. Karena pada motor,
frekuensi rotor akan berubah saat kecepatan motor berubah, maka sebagai
konsekuensinya torsi yang dihasilkan dapat berubah. Hubungan antara torsi
dengan kecepatan putaran rotor ditunjukkan pada gambar.
Motor Rotor Lilit
Ada tiga pengaruh nilai tahanan
pada rangkaian rotor motor induksi yaitu:
n Mengurangi arus rotor, dan
sebagai akibatnya arus stator juga menjadi berkurang.
n Torsi start dapat naik karena
arus rotor dan medan magnit stator mendekati sefasa.
n Slip speed naik
Dengan mengubah tahanan rotor melalui tahanan asut
dari rangkaian luar pada motor slip-ring dengan rotor lilit maka torsi yang
dihasilkan dapat diatur.Karakteristik
torsi-putaran dari motor slip-ring dengan tiga tahapan pengaturan tahanan rotor
ditunjukkan pada gambar.
Prinsip
Kerja Motor Induksi
Prinsip kerja motor induksi tiga
fase berdasarkan induksi elektrmagnetis, yakni bila belitan / kumparan stator diberi
sumber tegangan bolak – balik 3 fase maka arus akan mengalir pada kumparan
tersebut, menimbulkan medan putar (garis – garis gaya fluks) yang berputar
dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan.
Dengan :
Ns= kecepatan putar dari medan putar stator dalam
rpm.
F = frekuensi arus dan tegangan stator
P = banyaknya kutub.
Garis – garis fluks dari stator
tersebut yang berputar akan memotong penghantar –penghantar rotor sehingga pada
penghantar – penghantar tersebut timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL
(Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.
Berhubung kumparan rotor merupakan
rangkaian yang tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir arus.
Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnit
berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya gaya yang
berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menmbulkan torsi yang cenderung
memutar motornya, rotor akan berputar dengan kecepatan putar (Nr) mengikuti putaran
medan putar stator (NS).
Slip
Slip timbul karena perbedaan
perputaran medan putar stator dan perputaran rotor :
Ada tiga macam slip:
Slip mutlak, dinyatakan oleh
persamaan :
Frekuensi
Arus Rotor
Latihan soal
Name
plate suatu motor induksi mengandung data sebagai berikut; 25 HP, 220/380 volt,
fase tiga, 50 Hz, 1440 ppm, 38 amp. Jika motor mengambil daya 20800 Watt
dari jala jala,
hitung :
a) Selip,
b) cos phi,
c) Kopel
Jawaban :
a) Selip = 0.04
b) cos phi = 0.83
c) Kopel = 123.7 Newton Meter
No comments:
Post a Comment