KEMAGNETAN
DAN MEDAN MAGNET
Sebagian besar peralatan listrik secara langsung atau
tak-langsung tergantung pada kemagnetan. Magnetit (bijih besi) adalah bahan
yang memperlihatkan fenomena kemagnetan dan disebut dengan magnet alami.Setiap
magnet memiliki dua titik yang disebut Kutub: utara dan selatan. Mirip dengan
muatan listrik, kutub magnet yang sama akan tolak-menolak dan yang berlawanan
akan tarik-menarik.
Magnet
memberikan gaya pada bahan magnet seperti besi akibat medan magnetnya.
Keberadaan gaya yang tak-kelihatan ini dapat ditunjukkan dengan menebarkan
serbuk besi halus pada sekeping kaca atau selembar kertas diatas magnet batang
(Gb bawah, A). Jika lembaran kertas itu diketuk perlahan, serbuk tadi akan mengatur
kedudukannya sesuai dengan pola yang dibentuk oleh medan gaya di sekeliling
magnet batang tersebut. Medan itu tampaknya tersusun atas garis-garis gaya yang
keluar dari kutub utara, merambat melalui udara disekeliling magnetnya, dan
terus menuju ke kutub selatan untuk membentuk gaya simpal tertutup. Medan ini
ditunjukkan sebagai garis garis gaya (tanpa serbuk) seperti pada gambar
dibawah, B.
Gb.
1. Medan magnet gaya disekeliling magnet batang
Arus listrik merupakan sumber lain untuk medan magnet, Arus
yang mengalir melalui sepotong kawat akan menghasilkan cincin-cincin konsentris
yang berupa garis-garis gaya magnet yang mengelilingi kawat tersebut. Kekuatan
medan magnetnya sebanding (proporsional) dengan amplitude arusnya (gambar
bawah)
Aturan
tangan-kanan digunakan untuk menentukan hubungan antara aliran arus dalam
konduktor dan arah garis-garis gaya magnet di sekeliling konduktor
bersangkutan. Ibu jari menuju kearah aliran arus dan jari-jari lainnya menekuk
kea rah garis-garis gayanya (gambar bawah). Aliran arus berasal dari sisi
positif sumber tegangan, melalui kumparan, dan kembali ke terminal negative
sumber tegangan tersebut.
Sebuah
kumparan yang terbuat dari konduktor kawat terbentuk apabila terdapat lebih
dari satu simpal. Untuk menentukan polaritas kumparan ini, gunakanlah aturan
tangan-kanan dalam kedudukan lain (lihat gambar bawah). Jari-jari lainnya
menekuk dalam arah aliran arus. Menambah inti besi di dalam kumparan akan
meningkatkan densitas fluksnya. Polaritas intinya adalah polaritas kumparan
tersebut.
Hasil
kali arus dan banyaknya belitan dalam kumparan yang dinyatakan dalam
ampere-belitan, dikenal dengan gaya gerak magnet (ggm). Jika sebuah kumparan
dengan jumlah ampere-belitan tertentu diperpanjang sampai dua kali panjangnya
semula. Oleh sebab itu intensitas medan tergantung pada panjang kumparannya.
Dinyatakan dalam bentuk persamaan :
H
= N.I / l
dimana H adalah intensitas
medan magnet (At/m), NI adalah ampere-belitan dan l adalah
panjang kumparan dalam m. H adalah intensitas di seluruh intinya dan l adalah
panjang antara kutub inti besinya.
Gb.4. Aturan tangan-kanan untuk
menentukan kutub utara electromagnet
Induksi Elektromagnet
Pada
tahun 1831, Michael Faraday menemukan prinsip induksi electromagnet. Prinsip
ini menyatakan bahwa :
Jika
sepotong konduktor “memotong secara melintang” garis-garis gaya magnet, atau
jika garis-garis gaya memotong secara melintang sepotong konduktor, maka ggl,
atau tegangan, akan diinduksi pada ujung-ujung konduktor tersebut. (gambar
bawah);
Gambar 5. Memperagakan induksi electromagnet
Dari gambar diatas, perhatikan magnet
yang garis-garis gayanya hanya terkonsentrasi di antara kutub-kutubnya.
Sepotong konduktor C yang dapat digeser-geser di antara kutub-kutub tersebut,
dihubungkan dengan galvanometer G yang digunakan untuk menandakan adanya ggl :
Aplikasi
yang sangat penting dari gerak relative antara konduktor dan medan magnet kita
dapatkan dalam generator listrik.
Nilai
tegangan yang diinduksi tergantung dari banyaknya belitan dalam kumparan dan
kecepatan konduktor memotong garis-garis gaya atau fluks bersangkutan.
Konduktor atau fluksnya dapat kita gerakkan. Persamaan untuk menghitung nilai
tegangan induksi ini ialah :
dimana vind ialah
tegangan yang diinduksi (V), N ialah banyaknya belitan dalam
kumparannya, dan Δф / Δt adalah laju fluks memotong konduktornya
(Wb/det). Dan vind ditentukan oleh tiga faktor sbb :
1. Semakin banyak garis gaya memotong
konduktornya, semakin tinggilah nilai tegangan induksinya;
2. Semakin banyak belitan kumparannya,
semakin tinggilah tegangan induksinya;
3. Semakin cepat fluks memotong
konduktor atau konduktor memotong fluksnya, semakin tinggilah tegangan
induksinya karena lebih banyak garis gaya yang memotong konduktor dalam periode
waktu yang diketahui.
Hukum
Ampere-Biot-Savart
3
orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean
Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa:
“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir
pada suatu penghantar yang berada diantara medan magnetik”
Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.
Gambar
6.
Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik
Hukum Lentz
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:
“Arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)”
Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin listrik putar) yaitu generator dan motor.
Gambar
7.
Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.
Apabila arus mengalir akibat
tegangan induksi, arus ini akan menimbulkan medan magnet terhadap konduktornya
sedemikian rupa sehingga medan magnet konduktor ini akan bereaksi dengan medan
magnet eksternal tadi, yang menghasilkan tegangan induksi yang melawan
perubahan medan magnet eksternal tersebut. Jika medan eksternal ini meningkat,
medan magnet konduktor arus induksi tersebut akan berada dalam arah yang
berlawanan. Jika medan eksternal ini menurun, medan magnet konduktornya akan
berada dalam arah yang sama, dan dengan demikian akan mempertahankan medan
eksternal tersebut.
Elektromagnet
Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan
menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik,
speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya
meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya
magnet melingkar, lihat gambar 8. Sedangkan gambar visual
garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling
kawat beraliran listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya “prinsip
kemagnetan”.
Gambar 8. Prinsip elektromagnetik.
Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.
Gambar 8. Prinsip elektromagnetik.
Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.
Gambar 10.
Prinsip putaran sekrup
Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan.
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.
Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan.
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.
Gambar 11. Elektromagnetik sekeliling kawat.
Elektromagnet pada Belitan Kawat
Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah panah, maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat, maka akan semakin kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya.
Gambar 12. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet
Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan, dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita).
Gambar 13. Belitan kawat membentuk kutub magnet.
Hukum Tangan Kanan
Hukum tangan kanan untuk menjelas kan terbentuknya garis gaya elektromagnet pada sebuah gulungan atau coil dapat dilihat pada gambar 14. Dimana sebuah
gulungan kawat coil dialiri arus listrik, maka arah arusnya ditunjukkan sesuai dengan empat jari tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan ibu jari untuk arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya.
Gambar 14. Hukum tangan kanan.
Untuk menguatkan medan magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau relay.
Ringkasan
- Kumpulan menyeluruh garis medan magnet yang mengalir ke luar dari kutub U sebuah magnet disebut fluks magnet;
- Permeabilitas mengacu pada kemampuan bahan magnet untuk memusatkan fluks magnet;
- Aturan tangan-kanan digunakan untuk menentukan hubungan aliran arus dalam sepotong konduktor dan arah garis-garis medan magnet yang mengelilingi konduktor yang diakibatkan oleh arus tersebut.
- Bentuk aturan tangan-kanan lainnya digunakan untuk menentukan polaritas magnet kumparan kawat dengan arus yang mengalir dalam kawat kumparan tersebut.
- Polaritas tegangan induksi ditentukan oleh hukum Lenz.
No comments:
Post a Comment