MEDAN MAGNET DAN
MEDAN LISTRIK
Medan
magnet sangat berperan dalam proses konversi energy. Melalui media medan
magnet, bentuk energy mekanik dapat diubah menjadi energy listrik, alat
konversinya disebut generator, atau sebaliknya dari bentuk energy listrik
menjadi energy mekanik, alat konversinya disebut motor. Pada transformator,
gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energy listrik
dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi elektromagnet.
Dari
sisi pandangan elektris, medan magnet dapat menginduksikan tegangan pada
penghantar, sedangkan dari sisi pandangan mekanis, medan magnet dapat
menghasilkan gaya dan kopel.
Keutamaan
medan magnet dalam proses konversi energy disebabkan terdapatnya bahan-bahan
magnetic yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energy yang tinggi; kerapatan
energy yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas daya per unit volume mesin
yang tinggi. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan
rangkaian magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energy
listrik.
4.1. MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK
Medan magnet terbentuk
dari gerak elektron. Meningkat arus listrik yang melalui suatu hantaran
merupakan aliran electron, maka pada sekitar kawat hantaran listik tersebut akan
ditimbulkan suatu medan magnet. Medan magnet memiliki arah, kerapatan, dan intensitas
yang di gambarkan sebagai “ garis –
garis fluks “ dan dinyatakan dengan gambar symbol.
Φ∆ fluks dalam
besaran weber
Besaran kerapatan medan magnet
dinyatakan dengan banyaknya garis – garis fluks yang
menembus suatu luas bidang tertentu dan
mempunyai sinyal.
B∆ kerapatan
fluksi dalam weber/m2
Intensitas medan magnet disebut sebagai
kuat medan dan dinyatakan dengan besarnya
fluksi sepanjang jarak tertentu,
mempunyai symbol
B = μH
dimana
μH∆
permeabilitas dalam henry/meter (H/M)
Permeabilitas pada ruang bebas (udara), μο
, mempunyai nilai 4π x 10-7 H/m.
material seperti besi dan nikel mempunyai permeabilitas yang relative lebih
tinggi dan biasanya disebut sebagai material yang mempunyai karakteristik
feromagnet. Besaran fluks dapat juga dinyatakan dengan
Φ = ∫ B dA
Dimana dA adalah unsur luas.
Gambar
4.1.
apabila, seperti
terlihat pada gambar 4.1. suatu sumber tegangan (V) mengalirkan arus listrik
(I) melalui suatu kumparan dengan jumlah lilitan (N), maka pada besi (core)
akan di timbulkan suatu kuat medan (H). hubungan antara arus listrik dan medan
magnet dinyatakan oleh hokum ampere, dan
untuk
rangkaian sederhana seoerti pada gambar.
Persamaannya
adalah : Ni = H l Ampere-turn
Dimana :
N = jumlah lilitan
i = arus listrik
(A)
H = kuat medan (A/m)
l =
Panjang jalur (m)
4.2. INTENSITAS MEDAN MAGNET HUKUM AMPERE
Hukum ampere bersama
dengan beberapa persamaan lain membentuk persamaan
Maxwell; menyatakan bahwa integral keliling kuat medan
magnet berbanding lurus dengan
besar arus
listrik yang berkurang oleh integral keliling itu.
Dimana dA = unsure luas
Dalam proses
konversi energy listrik yang menyangkut mesin dengan elemen bergerak
(berputar) seperti transduser atau motor, pada inti
besinya (core) akan terdapat celah udara.
Melalui celah udara ini dapat berlangsung proses konversi
dari energy listrik ke energy
mekanik atau
sebaliknya.
Gambar
4.2
Untuk inti yang
bercelah udara berlaku hubungan
Transformator
adalah suatu alat listrik yg dapat memindahkan & mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yg lain, melalui
suatu gandengan magnet & berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Transformator utk
di sistem tenaga, memungkinkan terpilihnya tegangan yg sesuai, dan ekonomis
untuk tiap2 keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dlm pengiriman
daya listrik jarak jauh.
Dlm bidang
elektronika, transformator digunakan al. Sbg gandengan impedansi antara sumber
dan beban, utk memisahkan satu rangkaian dari rangkaian yg lain.
Dlm bid. Tenaga
listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :
1. transformator daya
2. transformator distribusi
3. transformator pengukuran; terdiri
atas trafo arus & trafo tegangan.
Prinsip kerja
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Konstruksi transformer terdiri dari sebuah inti besi
yg terdiri dari keping keping besi tipis yang disekat satu sama lain. Satu sisi
kumparan sisi tegangan rendah kawatnya tebal dan jumlah lilitannya sedikit,
sisi lain adalah kumparan sisi tegangan tinggi, kawatnya tipis dan jumlah
lilitannya banyak.
Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum Ampere dan
hukum Faraday, yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnit dan sebaliknya
medan magnit dapat menimbulkan arus listrik
Jika pada salah satu kumparan trafo diberi arus
bolak balik, maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah. Akibatnya pada primer
terjadi induksi. Sekunder menerima garis gaya magnet dari primer yang jumlahnya
berubah ubah pula. Maka di sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung terdapat beda tegangan. Jumlah garis gaya ( Ø ) yang masuk kumparan
sekunder = jumlah garis gaya (Ø) yg keluar dari kumparan primer.
e1 = -N1(dØ/dt) dan e2 = -N2 (dØ/dt)
e1/e2 = -N1(dØ/dt) / -N2 (dØ/dt) atau
E1/E2 = N1 / N2
Dimana :
e1
: GGL induksi sesaat pada sisi
primer
e2 : GGL induksi
sesaat pada sisi sekunder
E1 : GGL induksi
pada primer efektif (volt)
E2 : GGL induksi
pada sekunder (volt)
N1 : jumlah lilitan
kumparan primer
N2 : jumlah lilitan
kumparan sekunder
Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka bila dianggap
tidak ada kerugian daya yg hilang, daya yang dilepas oleh primer sama dengan
daya yang diterima oleh sekunder :
E1 x I1 = E2 x I2
Jadi GGL Induksi di masing masing kumparan berbanding lurus dg jumlah lilitan. Kuat arus di masing masing kumparan berbanding dengan jumlah lilitan
Sebuah transformator pd dasarnya terdiri atas dua buah lilitan, masing masing dsb sbg lilitan primer & sekunder yg terisolasi satu sama lainnya yg dililitkan pada inti yang sama yg umumnya terbuat dari baja atau besi.
Gambar 4.5.
No comments:
Post a Comment