Motor Listrik Arus Searah
DASAR
MESIN DC
Lilitan armatur dari suatu
generator dc terletak di rotornya dari mana arus dialirkan melalui sikat
karbon. Lilitan medannya terletak pada stator dan dibawa oleh arus searah.
Suatu generator dc
kutub-2, lilitan armaturnya, yg terdiri atas sebuah kumparan tunggal berisi N
lilitan, tampak sebagai dua sisi kumparan a dan –a yg ditempatkan pada
titik-titik letaknya berlawanan pada rotor dengan konduktor yang sejajar poros.
Rotornya berputar pada suatu kecepatan yang tetap yg disebabkan oleh suatu
sumber daya mekanis yg dihubungkan pada poros (lihat gambar berikut).
Keterangan Gambar :
1)
Lingkaran
kawat;
2)
Medan magnet
dari magnet tetap;
3)
Komutator;
4)
Sikat;
5) Sumber tegangan.
Rumus-rumus
umum yang menguasai motor listrik adalah :
V = E + Ij Rj = c.n.ɸ + Ij Rj
Karena
dari sebuah motor yg dianggap penting adalah putaran n dan torsi T, dari rumus
umum diatas dapat diperoleh :
dan T = c1 Ij ɸ
Di
mana :
V = sumber tegangan
E = gaya gerak listrik yg
dinduksikan
Ij = arus jangkar
Rj = tahanan jangkar
c = konstanta
N = putaran motor
ɸ = fluks
T = torsi
c1 = konstanta
6.2. Jenis-jenis motor arus
searah_ Motor
Shunt
Dari
gambar (a) memperlihatkan skema sebuah motor shunt. Arus Ij merupakan arus
jangkar, dan dg sendirinya mengalir melalui jangkar, sedangkan Im merupakan
arus magnetisasi yang melewati kumparan magnetisasi.
Gambar
(b), memperlihatkan besar torsi T dan putaran n sebagai fungsi arus jangkar Ij.
Lengkung torsi memperlihatkan suatu nilai beban puncak, sedangkan lengkung putaran n berbentuk agak
mendatar.
Motor
shunt banyak dipakai untuk aplikasi yg memerlukan kecepatan konstan, yang pada
umumnya juga memerlukan beban yang agak tetap. Untuk memperlambat putaran, dan
akhirnya menghentikan mesin, besar arus Ij
dikurangi dengan menggerakkan rheostat.
Motor seri
Kumparan
magnetisasi terpasang seri dengan jangkar. Arus magnetisasi adalah sama dengan
arus jangkar Ij. Dari gb (a) merupakan skema motor seri arus searah, dan pada
gb (b), memperlihatkan torsi awal yaitu pada putaran n yg kecil, adalah besar
dan pada harga-harga n yg lebih besar, bentuk torsi T menjadi landai. Karenanya
motor seri sangat cocok untuk keperluan traksi, yaitu sebagai motor pd kereta
rel listrik. Start kereta rel adalah berat sekali. Namun setelah mencapai
sedikit kecepatan, beban menjadi berkurang, dan tdk diperlukan lagi torsi yg
tinggi.
Motor Kompon
Motor
kompon pd asasnya merupakan motor shunt, namun dilengkapi dengan tambahan suatu
medan magnetisasi seperti gb (a) diatas, satu dialiri arus Im dan yg satunya
dialiri arus jangkar Ij. Bila arus Ij searah dengan Im mesin dinamakan motor
kompon ikut, dan bila Ij berlawanan dg arah arus magnetisasi Im mesin dinamakan
motor kompon lawan. Gb (b) merupakan karakteristik putaran-torsi. Terdapat dua
lengkung, yaitu lengkung 1
yang
berasal dari motor kompon ikut, dan lengkung 2 yg berasal dari motor kompon
lawan. Sebagaimana terlihat pada karkteristik putaran-torsi, besaran torsi awal
adalah tinggi.
Misalnya
untuk menggerakkkan kompresor, gergaji listrik.
Dari
rumus diatas, untuk mempengaruhi putaran n, maka dapat mengubah
variabel-variabel tegangan, arus jangkar, resistansi jangkar, dan atau fluks.
Mempengaruhi fluks berarti mempengaruhi arus medan.
Gb. Pengaturan kecepatan motor seri dg ɸ
Dari
gb (a) diatas, memperlihatkan skema motor seri, kumparan magnetisasinya
dilengkapi dengan resistansi R yg dipasang secara paralel.
Bila
fluks diperkecil, maka putaran akan naik, dan sebaliknya. Pada gb (b),
menampakkan lengkung putaran-torsi untuk nilai ɸ yg penuh dan untuk nilai ɸ
yg diperlemah karena resistansi paralel R dipasang. Lengkung tergeser ke arah
kanan dengan putaran yg lebih tinggi.
Pengaturan
kecepatan dengan mengubah tegangan V dapat dilakukan misalnya dengan hubungan
Ward-Leonard, seperti terlihat pada gambar dibawah.
Gb. Pengaturan tegangan dg Hubungan Ward-Leonard
Medan
generator diatur dg sebuah reostat atau potensiometer yg dapat mengubah arah
medan. Bila hal ini terjadi, maka arus
Generator
juga berubah arah, sehingga menyebabkan arus jangkar motor berubah arah pula.
Selanjutnya torsi motor akan berubah arah, karena medan motor tidak berubah arah.
Hubungan Ward Leonard ini sangat bagus pengaturan kecepatannya, akan tetapi
harganya agak tinggi, karena memerlukan daya terpasang mesin keseluruhan
kurang-lebih tiga kali dengan motor, mengingat generator G juga memerlukan
mesin penggeraknya sendiri.
Contoh soal 1:
Sebuah
motor shunt dengan tegangan nominal 380 V dan daya 10 kW, memiliki resistansi
armatur (Ra) sebesar 0,4 ohm, resistansi medan (Rm) sebesar 100 ohm dan
efisiensi 0,8. Ditanyakan :
a)
Jika kecepatan motor 750 rpm, berapa resistansi awal diperlukan agar pada saat
start arus armatur sama dengan pada saat beban penuh ?
b)Jika
dipasang seri dg resistansi armatur sebuah resistansi sebesar 2 ohm &
resistansi awal dilepaskan, berapa kecepatan motor dan daya keluarnya.
c)
Seperti (a) di atas, hanya dipasang paralel sebuah resistansi sebesar 1 ohm.
Jawab :
Penyelesaian
:
a)
Daya masuk adalah Pmasuk = 10/0,8 = 12,5
kW. Arus jangkar adalah : Ij = 12500/380 = 32,89 A. Arus medan adalah Im =
380/100 = 3,8 A. Ia = 32,89 – 3,8 = 28,09 A.
Ea = c.n.ɸ. Pd saat start n = 0
sehingga Ea = 0.
Ut = Ia(Ra-Rawal) = 0 – 29,09 (Ra –
Rawal).
Rawal = Ut/29,09 = . 29,09 – 0,4 = 12,66 ohm
b)
Dalam keadaan beban penuh n = 750 rpm
Ea1 = Ut – IaRa; atau
Ea1 = 380 – 29,09 . 0,4 = 368,364
Volt.
Dipasang
seri dengan resistansi armatur, maka : Ea2 = Ut – Ia(Ra-RL) sehingga :
Ea2 = 380 – 29,09 (0,4 – 2) =
310,184 V
Selanjutnya dapat ditulis :
Ea1/Ea2 = c.n1.ɸ/c.n2.ɸ = n1/n2,
atau :
n2 = (Ea2/Ea1) x n1 =
(310,184/368,364)x 750 = 631,54 rpm.
P2 = (631,54/750) x 10000 = 8420,58
watt
Ea2 = Vt – Ia = 371,69 volt
n2
= (371,69/368,364) x 750 = 756,77 rpm
Contoh soal 2 :
Motor shunt berputar 1000 rpm, dengan arus 25 A. Jika
tegangan sumber 250 volt dan tahanan jangkar serta tahanan medan adalah 1 ohm
& 250 ohm. Hitung fluks/kutubnya, jangkar mempunyai 48 alur dengan 4
konduktor/alur & dihubung gelung.
•
Penyelesaian
:
Ea = V –
IaRa = 250 – (IL – If).1
Arus
sumber = 25 ampere, tahanan medan = 250 ohm, sehingga :
If
= 250/250 = 1 Ampere
Ea
= 250 – 24 x 1 = 226 volt
ɸ =
(226x60)/48x4x1000 weber
= 0.0706 weber
Contoh soal 3 :
GGL generator pada keadaan tanpa beban menghasilkan 500
V, mempunyai jumlah belitan 144 alur dengan 6 batang konduktor/alur yang
dihubungkan secara belitan gelung. Jika dimisalkan generator tersebut mempunyai
8 kutub. Cari besarnya fluks/kutub jika kecepatan nominal generator 400 rpm
•
Penyelesaian
:
Diket :
E = 500 V; P = A = 8; N = 400; Z = 144 x 6 = 864.
Dit. :
Fluks ɸ
E = ɸ.Z.n.P /
60. a
500 = ɸ.864.400.8 / 60 . 8
ɸ = 0.0868 weber
No comments:
Post a Comment